Pages

welcome guys

T ♥ I ♥ S ♥ Y ♥ A (•͡˘˛˘ •͡)



Saturday, December 24, 2011

Alhamdulillah, Seminar Proposal

Alhamdulillah Ya Allah atas semuanyaa
banyak alhamdulillah yang harus saya ucapkan

alhamdulillah dapet ACC juga akhirnya
alhamdulillah selamat menerjang badai
alhamdulillah ga nyasar sampe rumah dosen
alhamdulillah berkas penting saya ga basah
alhamdulillah saya punya teman-teman yang selalu mendukung saya
alhamdulillah dapet pembimbing yang amazing
alhamdulillah selalu ada jalan yang bikin saya lancar

13 Oktober 2011 judul keluar
24 Oktober 2011 pertama kali konsul
28 Oktober 2011 hunting buku + perpus, cari referensi pustaka
3 November 2011 draft proposal pertama
10 November 2011 ke Semarang ( ambil data ke Dinas Perkebunan)
14 November 2011 konsul + ambil draft
15 November 2011 ke BPS Solo (ambil data)
5 Desember 2011 ke Semarang (ke kesbangpolinmas, BPS Jateng, Disperindag, Dinas Perkebunan)
8 Desember 2011 draft proposal kedua
20 Desember 2011 konsul + ambil draft + ACC draft proposal + ke Jogja (ACC draft proposal ke pembimbing pendamping)
23 Desember 2011 SEMINAR PROPOSAl

yang perlu dicatat:
- yang didiemin itu belum tentu bener
- kalo belom ngerti ya tanya aja
- kalo dosen pasif, mahasiswa yang harus aktif
- jangan nunda2 buat ngerevisi ataupun konsultasi
- manfaatkan waktu konsultasi semaksimal mungkin
- kalo takut tanya ke dosen, manffatkan tanya kakak tingkat atau temen yang lebih tau
- kalo dosen super sibuk, ya sabar aja menanti

^.^

Sunday, December 18, 2011

Ice Breaking

Game SPOK

Perkenalan sebaiknya dibuat meriah dan menjadi kesan pertama yang tidak terlupakan. Banyak metode yang bisa digunakan untuk membuat suasana perkenalan menjadi menarik. Di sini dijelaskan cara berkenalan yang sedikit banyak berkaitan dengan kompetensi dasar yang harus dimiliki semua orang yaitu menulis. Urutan prosesnya seperti di bawah ini:
- Mintalah setiap peserta untuk mengambil selember kertas dan sebuah balpoin
- Instruksikan pada peserta untuk membentuk lingkaran. Jika peserta jumlahnya sedikit posisinya adalah duduk melingkar, namun jika pesertanya banyak, lebih dari 15 orang, mintalah mereka berdiri dan membuat lingkarab besar.
- Minta pada peserta untuk menulis nama panggilan (subyek) mereka di ujung kiri atas kertas yang dibawa. Ukuran tulisan sebaiknya tidak terlalu besar, sesuaikan dengan ukuran kertas dan balpoin yang digunakan.
- Lipat kertas sebanyak dua kali agar nama yang ditulis tidak terlihat. Besar lipatan sesuaikan dengan besar tulisan, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil.
- Lakukan pengacakan. Kertas tersebut diputar ke kanan atau ke kiri dalam lingkaran tersebut sampai si pemilik kertas tidak memegang kertas miliknya lagi, namun memegang kertas milik orang lain.
- Mintalah peserta menulis kata predikat di kertas yang dipegangnya. Usahakan tidak menulis di bagian lipatan namun di bawah lipatan, agar kalau kertas dibuka tulisan-tulisan yang sudah dibuat berada di halaman yang sama atau tidak berada di halaman depan dan belakang. Kata predikat yang ditulis bebas, namun jika ingin membuat suasana menjadi meriah pikirkanlah jenis-jenis predikat yang harus ditulis peserta agar nantinya dapat membentuk kalimat yang lucu. Setelah selesai menulis kata predikat, lipat lagi dan lakukan pengacakan lagi.
- Minta peserta munulis kata obyek. Kata obyek yang ditulis juga bebas. Bisa berupa benda-benda yang ada di sekitar atau anggota badan. Kemudian lipat dan acak lagi.
- Terakhir minta peserta menulis kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu. Setelah selesai, kertas tersebut dilipat menjadi gulungan kecil.
- Instruksikan pada peserta untuk menyerahkan gulungan kertas kecil yang dipegangnya ke teman sebelah kirinya. Lakukan terus dengan kecepatan yang terus ditingkatkan. Saling oper akan terjadi dengan cepat dan koordinasi mulai kacau karena saking cepatnya. Teriakan kata “stop!” untuk memberhentikan putaran kertas-kertas yang terjadi dan sekaligus mengagetkan peserta yang sedang asik saling lempar kertas.
- Bagi peserta yang memegang dua kertas atau tidak memegang kertas adalah peserta yang “bersalah” dan harus “dihukum” dengan membaca pertama kertas yang dipegangnya. Contoh kalimat yang dibaca seperti ini: “Adi menyium bokong di pasar pada pagi hari”. Perkenalan telah dimulai dengan Adi. Lanjutan seterusnya dengan kertas-kertas yang lain.
Output dari sesi ini adalah mengingatkan kembali pada peserta tentang hukum SPOK yang harus dipatuhi untuk melakukan penulisan. Output lainnya adalah menyegarkan suasana ketika bekenalan satu dengan yang lain.


Adu Panjang

Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok yang maisng-masing kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Setiap orang berbaris dalam masing-masing kelompok, berderet satu baris dari depan ke belakang. Setelah itu, instruksikan pada semua peserta untuk berlomba untuk membentuk barisan yang paling panjang. Barisan tidak boleh terputus, satu sama lain harus saling berhubungan.
Kuncinya adalah peserta boleh menggunakan apa saja, khususnya barang-barang yang melekat di badannya untuk membentuk barisan yang terpanjang. Tapi kunci ini jangan diungkapkan ke peserta. Cukup instruksikan: “Berlombalah untuk membuat barisan terpanjang“. Biarkan para peserta berkreativitas sendiri.
Kemudian, ajak peserta untuk berdiskusi apa yang terjadi saat proses beradu panjang berlangsung, kenapa hal itu terjadi.


Harimau VS Hariman

1. Peserta dikondisikan membuat lingkaran besar
2. Jari-jari tangan kanan seluruh peserta membuat isyarat dengan telunjuk sedangkan keempat juari lainnya mengepal
3. Jari-jari tangan kiri dibuat membuaka seperti meminta sesuatu.
4. Kedua tangan disimpan ke samping
5. Telunjuk peserta diletakkan pada tangan kiri mentee lain yang tadi terbuka seperti sedang meminta
6. Setiap mendengar kata “harimau” peserta harus menangkap telunjuk peserta lain tetapi telunjuknya sendiri tidak boleh ditangkap mentee lain.
7. Bacakan cerita ini oleh mentor dengan perlahan-lahan dengan suara yang cukup keras:
Hari minggu, Hariman pergi ke hutan. Harimau adalah sasaran yang hendak ditangkap Hariman. Tiba di hutan, Hariman bersama Harimin melihat anak Harimau. Dan… Hariman pun segera memburu Harimau. Tetapi… Harimin tidak membawa senjata lengkap. Pada akhirnya, Harimau pun kabur. Hariman kecewa karena Harimin lupa dengan senjatanya. Merka pun pulang tanpa Harimau yang diinginkannya.